Aku berada
di tepian rasa , dimana hatiku tak berani bergumam apa pun kecuali “aku bahagia
karena aku memiliki seorang kakak yang sangat peduli kepadaku, aku bahagia
memiliki seorang bunda yang ternyata mencintaiku, dan aku memiliki seorang ayah
yang sangat pemberani. Di setiap langkah yang ingin kutempuh kini, aku ingin
selalu bergandengan tangan dengan mereka. Bintang, saksikanlah aku kini sedang
ingin mengadu kepadamu, dikala hatiku sepi. Sepi akan hasrat untuk berbuat hina
lagi. Dan izinkanlah aku memamerkan padamu tentang apa yang akupunya sekarang.
Sekarang aku punya kaki yang siap menaiki gunung rintangan tertinggi yang
memang harus kudaki. Sekarang aku punya lubang di otak yang akan siap kupakai
untuk membayangkan satu hal yang tak akan pernah kulupakan .